Assalamualaikum
Kali ini saya akan membahas tentang birrul walidain. Salah satu ibadah teragung di dalam Islam setelah mentauhidkan Allah SWT adalah birrul walidain atau berbakti kepada kedua orang tua. Tapi seperti yang kita ketahui, di jaman seperti ini sudah sangat jarang ditemui anak yang berbakti kepada kedua orang tua. Padahal, dengan berbakti kepada kedua orang tua maka akan mendapatkan banyak keuntungan untuk diri kita sendiri. Apa saja keuntungannya?
1. Birul walidain menjadi salah satu sebab panjangnya umur dan melimpahnya rezeky
Dalam sebuah hadist, Rasulullah SA pernah menjelaskan tentang masalah ini yang artinya:
“Dari Anas bin Malik dia berkata, Rasulullah bersabda. Barangsiapa yang menginginkan untuk dipanjangkan umur baginya dan ditambah rezekinya, maka hendaklah berbakti pada kedua orang tuanya serta menyambung silaturahmi.” (HR. Ahmad)
2.Birrul walidain merupakan salah satu wasilah/perantara untuk menghilangkan bencana dan kesempitan yang melanda.
Semua orang tentu pernah merasakan yang namanya bencana dan kesempitan hidup, kesusahan serta masalah yang datang silih berganti tidak henti menghapiri. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhori dan imam Muslim dari Abdulloh Ibnu Umar yang menceritakan tentang kisah 3 orang yang terjebak di dalam gua. Di antara 3 orang tersebut ada satu orang yang bertawassul dengan birrul walidainnya kepada orang tuanya.
Seorang dari mereka berkata yang artinya: “Ya Allah , aku memiliki orang tua yang telah renta serta lanjut usianya dan aku tidak pernah memberi minum kepada siapapun sebelum keduanya, baik kepada keluarga ataupun hamba sahaya. Kemudian pada suatu hari amat jauhlah aku mencari kayu – yang dimaksud adalah daun-daunan untuk makanan ternak. Aku belum lagi pulang pada kedua orang tua itu sampai mereka tertidur. Selanjutnya akupun terus memerah minuman untuk keduanya dan ketika keduanya aku temui ternyata telah tertidur telah tidur. Aku enggan untuk membangunkan mereka ataupun memberikan minuman kepada seseorang sebelum keduanya, baik pada keluarga atau hamba sahaya. Seterusnya aku tetap dalam keadaan menunggu mereka bangun dari tidurnya dan gelas itu tetap pula di tanganku, sehingga fajarpun menyingsing, Anak-anak kecil pun sama mereka menangis karena kelaparan sedang mereka berada di dekat kedua kakiku. Selanjutnya setelah keduanya bangun lalu mereka minum minumannya. Ya Allah , jikalau aku mengerjakan yang sedemikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan keridhoan-Mu, maka lapangkanlah kesukaran yang sedang kita hadapi dari batu besar yang menutupi ini.” Batu besar itu tiba-tiba membuka sedikit, tetapi mereka belum lagi dapat keluar dari gua.
Dari penggalan hadits tersebut jelas bahwa birrul walidain bisa menjadi sarana bertawassul kepada Allah SWT untuk menghilangkan segala bencana yang melanda kita.
3.Birrul walidain salalah satu sebat mustajabnya doa.
Dari Umar bin Khoththob berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya;
“Akan datang kepada kalian Uwais bin ‘Amir bersama gerombolan musafir dari negeri Yaman yang berasal dari daerah Murod kemudian berdiam di daerah Qorn. Dia diuji oleh Allah dengan penyakit kusta disekujur tubuhnya kemudian sembuh kecuali tinggal bercakan sebesar dirham di tubuhnya. Dia mempunyai ibu dan sangat berbakti kepadanya. Seandainya dia bersumpah dalam doanya tentu Allah Ta’ala akan mengabulkannya. Jika kalian mampu agar dia memohonkan ampun kepada Allah untuk kalian, maka lakukanlah.” (HR. Muslim)
4.Birrul walidain merupakan salah satu sarana untuk menghapus dosa.
Siapa didunia ini yang tidak memiliki dosa, entah itu dosa kecil atau pun dosa besar yang mengundang kemurkaan Allah Ta’ala baik didunia maupun diakhirat nanti. Birrul walidain merupakan salah satu sarana yang dapat kita lakukan sebagai penghapus dosa-dosa yang kita miliki. Hal ini sebagaimana hadits Nabi SAW .
“Dari Umar bahwasanya seorang laki-laki datang kepada Nabi dan berkata: “Wahai Rasulullah sesungguhnya aku telah terjatuh kepada suatu perbuatan dosa besar. Apakah masih ada taubat bagi saya? Nabi bersabda, Apakah engkau masih mempunyai Ibu? Diapun menjawab, ‘Tidak.’ Apakah engkau masih memiliki bibi dari pihak ibu?. Diapun menjawab,’Ya’. Nabi bersabda; Maka berbuat baiklah kepadanya.” (HR. at-Tirmidzi)
Tentang kedudukan bibi dari pihak ibu Nabi SAW pernah bersabda;
“Bibi dari pihak ibu itu kedudukannya sama seperti seorang ibu (ketika ibu telah meninggal). (HR. at-Tirmidzi)
Dari hadits di atas jelas sekali bahwa berbakti kepada kedua orang tua terutama kepada seorang ibu bisa menghapuskan dosa-dosa seseorang sekalipun dosa yang dimilikinya adalah dosa yang besar tentunya dengan izin Allah SWT.
5.Birrul walidain merupakan jalan menuju Jannah.
Tentu semua orang sangat menginginkan untuk menjadi salah satu penghuni Surga atau Jannah yang penuh dengan kenikmatan. Berbuat baik kepada kedua orang tua merupakan salah satu sarana untuk seseorang yang ingin memasuki jannah. Dalam hal ini, ada hadist yang disampaikan oleh imam Al Baihaqi yang artinya:
“Dari Aisyah dia berkata, Rasulullah bersabda: ‘Aku telah bermimpi berada di dalam surga, maka aku mendengar seorang pembaca yang melantunkan bacaan.’ Akupun bertanya siapakah dia? Maka malaikatpun menjawab dia adalah sahabat Haritsah bin an-Nu’man . Maka Rasulullah menjawab itulah berbakti. Itulah berbakti. Dia adalah sebaik-baik manusia yang berbakti kepada ibunya.’ (HR. al Baihaqi)
Di dalam riwayat yang lain disebutkan.
Dari Abu Hurairoh dia berkata, Rasulullah bersabda, “Sungguh celaka, sungguh celaka, Sungguh celaka.” Dikatakan oleh Para sahabat siapakah mereka wahai Rasulullah . Nabi menjawab, yaitu mereka yang mendapati salah satu atau kedua orang tuanya telah berusia lanjut akan tetapi tidak memasukkan kedalam jannah.” (HR. Muslim)
Itulah beberapa keuntungan dari berbakti kepada orang tua. Maka, sayangilah kedua orang tua kalian selagi masih ada berbaktilah kepada mereka agar kita tidak termasuk kedalam golongan orang-orang yang durhaka.
Sekian dari saya, Wassalam.
Recent Comments